Minggu, 14 Oktober 2012

IKLAN CLEAR (VERSI SANDRA DEWI)

Iklan di media televisi merupakan pesan komunikasi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk barang atau jasa. 

Iklan Clear Shampoo  (Versi Sandra Dewi) merupakan contoh promosi yang dilakukan oleh produsen shampoo Clear yang di modelkan Sandra Dewi untuk memperkenalkan produknya dengan tujuan memotivasi dan mempersuasi para pemirsa atau audience untuk mencari, membeli dan menjadi pelanggan tetap. 


Dari gambar diatas dapat dilihat pesan yang positif dan menarik di dalam iklan tersebut "Tak ada lagi ketombe, rambut terasa 4x lebih lembut, kini aku percaya".  Ditinjau dari penggunaan bahasa, pesan tersebut menggunakan bahasa yang sopan sesuai dengan etika yang berlaku.

Senin, 08 Oktober 2012

KEJUJURAN

Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk menonton acara Kick Andi Show, dan dari acara tersebut saya tertarik untuk membahas, merangkum dan mencoba menganalisis intisari dari tayangan tersebut.
Mereka mempunyai cara dan upaya berbeda untuk menerapkan kejujuran antara lain adalah :
  • Telepon kejujuran, ini merupakan fasilitas yg diterapkan di sekolah agar para siswa dan siswinya tidak lagi membawa handphone. Jika para siswa dan siswi ingin menelpon maka di kenakan tarif Rp.1000/menit ke GSM dan Rp.300/menit ke CDMA, apabila ada siswa yang tidak mempunyai uang untuk menelpon maka siswa dapat menulis dibuku yg telah disediakan kemudian membayarnya agar nama siswa dibuku tersebut dapat di hapus dari hutang.
  • Warung bensin eceran, warung ini diterapkan oleh orang yang sehari-harinya bekerja sebagai peenarik beca. Karna beliau tidak sempat untuk menjaga warung tersebut dan harus berkeliling mencari penumpang maka beliau menaruh toples uang di warung bensin eceran tersebut dengan mengharapkan kejujuran dari para pembeli.
Analisis
Norma yang terkandung dalam wacana tersebut adalah Norma Kesusilaan yang mengajarkan aturan-aturan dan perbuatan baik untuk masyarakat, untuk berlaku jujur, adil dan menghargai orang lain.

Sedangkan nilai yang terkandung dalam wacana diatas adalah Nilai Sosial, karena dengan upaya yang mereka buat tidak lain untuk mempengaruhi, menerapkan dan mengembangkan sifat-sifat kejujuran, yang berkaitan satu sama lain.

Senin, 01 Oktober 2012

KENDUREN


Kenduren
Kenduren/ selametan adalah tradisi yang sudaah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu doa bersama yang di hadiri para tetangga dan di pimpin oleh pemuka adat atau yang di tuakan di setiap lingkungan, dan yang di sajikan berupa Tumpeng, lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng dan lauknya nantinya di bagi bagikan kepada yang hadir yang di sebut Carikan ada juga yang menyebut dengan Berkat.
Tujuan dari kenduren itu sendiri adalah meminta selamat buat yang di doakan, dan keluarganya,
kenduren itu sendiri bermacam macam jenisnya, antara lain :

  • kenduren wetonan ( wedalan )  Di namakan wetonan karena tujuannya untuk selametan pada hari lahir ( weton, jawa ) seseorang. Dan di lakukan oleh hampir setiap warga, biasanya 1 keluarga 1 weton yang di rayain , yaitu yang paling tua atau di tuakan dalam keluarga tersebut. Kenduren ini di lakukan secara rutinitas setiap selapan hari ( 1 bulan ). Biasanya menu sajiannya hanya berupa tumpeng dan lauk seperti sayur, lalapan, tempe goreng, thepleng, dan srundeng. tidak ada ingkung nya ( ayam panggang ).
  • Kenduren Sabanan ( Munggahan )    Kenduren ini menurut cerita tujuannya untuk menaik kan para leluhur. Di lakukan pada bulan Sya’ban, dan hampir oleh seluruh masyarakat di Watulawang dan sekitarnya, khususnya yang adatnya masih sama, seperti desa peniron, kajoran, dan sekitarnya. Siang hari sebelum di laksanakan upacara ini, biasanya di lakukan ritual nyekar, atau  tilik bahasa watulawangnya, yaitu mendatangi makan leluhur, untuk mendoakan arwahnya, biasanya yang di bawa adalah kembang, menyan dan empos ( terbuat dari mancung ). Tradisi bakar kemenyan memang masih di percaya oleh masyarakat watulawang, sebelum mulai kenduren ini pun, terlebih dahulu di di jampi jampi in dan di bakar kemenyan di depan pintu. Menu sajian dalam kenduren sabanan ini sedikit berbeda dengan kenduren Wedalan, yaitu disini wajib memakai ayam pangang ( ingkung ).
  • Kenduren Likuran     Kenduren ini di laksanakan pada tanggal 21 bulan pasa ( ramadan ), yang di maksudkan untuk memperingati Nuzulul Qur’an. dalam kenduren ini biasanya di lakukan dalam lingkup 1 RT, dan bertempat di ketua adat, atau sesepuh di setiap RT. dalam kenduren ini, warga yang datang membawa makanan dari rumah masing2, tidak ada tumpeng, menu sajiannya  nasi putih, lodeh ( biasanya lodeh klewek) atau bihun, rempeyek kacang, daging, dan lalapan.
  • Kenduren Badan ( Lebaran )/ mudunan     Kenduren ini di laksanakan pada hari Raya Idul Fitri, pada tanggal 1 sawal ( aboge ). kenduren ini sama seperti kenduren Likuran,hanya tujuannya yang berbeda yaitu untuk menurunkan leluhur. TYang membedakan hanya, sebelum kenduren Badan, biasanya di dahului dengan nyekar ke makam luhur dari masing2 keluarga.
  • Kenduren Ujar/tujuan tertentu   Kenduren ini di lakukan oleh keluarga tertentu yang punya maksud atau tujuan tertentu, atau ayng punya ujar/ omong. Sebelum kenduren ini biasanya di awali dengan ritual Nyekar terlebih dahulu. dan menu wajibnya, harus ada ingkung ( ayam panggang ). Kenduren ini biasanya banyak di lakukan pada bulan Suro ( muharram ).
  • Kenduren Muludan   Kenduren ini di lakukan pada tanggal 12 bulan mulud, sama seperti kenduren likuran, di lakukan di tempat sesepuh, dan membawa makanan dari rumah masing- masing. biasanya dalam kenduren ini ada ritual mbeleh wedus ( motong kambing ) yang kemudian di amsak sebagai becek dalam bahasa watulawang ( gulai ).

Analisis : 
Norma Sosial : Kenduren merupakan tradisi masyarakat jawa yang kaya akan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang diwariskan secara turun-temurun sehingga kenduren dapat dikategorikan sebagai adat istiadat karena tradisi ini sangat kuat dan sudah melekat terhadap masyarakat di pulau jawa.
Norma Agama : Tujuan diadakannya ritual kenduren tidak lain untuk berdo'a bersama, dengan menggabungkan konsep-konsep didalam Islam dan peraturan / kebiasaan yang ada di masyarakat.
Nilai Religius : Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta untuk memperkuat spiritual individu.